Biaya selama masa penggunaan aktiva tetap

Biaya selama masa penggunaan aktiva tetap adalah pengeluaran-pengeluaran yang tujuannya adalah agar aktiva tetap yang dimiliki perusahaan akan terus bisa digunakan dalam mendukung dan memenuhi kebutuhan aktivitas perusahaan.
Bila aktiva tetap yang sudah diperoleh perusahaan hanya terus digunakan saja tanpa ada perawatan dan perlakuan-perlakuan lain yang dibutuhkan tentu semakin lama, aktiva tetap tersebut akan rusak.
Kerusakan aktiva tetap justeru akan semakin membebani perusahaan, sehingga umur manfaat dari aktiva tersebut juga tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Misalnya kendaraan, bila setiap hari kendaraan tersebut terus digunakan tanpa dipelihara dengan baik, maka akan semakin cepat umur ekonomis kendaraan tersebut.
Mesin dan peralatan produksi bila terus digunakan tanpa ada maintenance yang rutin dan berkelanjutan justeru akan menurunkan kinerja produksi perusahaan.
Sehingga dampak yang ditimbulkan justeru akan merugikan perusahaan.
Oleh karena itu diperlukan biaya atau pengeluaran-pengeluaran untuk menjaga agar aktiva tetap yang dimiliki perusahaan bisa digunakan sesuai harapan.
So, apa saja biaya yang dikeluarkan selama masa penggunaan aktiva tetap?
Ada 5 kelompok pengeluaran biaya selama masa penggunaan aktiva tetap yaitu :
#1. Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dan pemeliharaan jumlahnya bisa besar dan kecil tergantung pada lingkup reparasi dan pemeliharaannya.
Biaya reparasi dapat merupakan biaya yang jumlahnya kecil jika reparasinya biasa, dan jumlahnya besar bila reparasinya besar.
Biaya reparasi kecil seperti penggantian penggantian baut, mur, sekering mesin. Biaya-biaya tersebut sering terjadi dan sifatnya rutin.
Biaya PEMELIHARAAN adalah biaya yang dikeluarkan untuk memelihara aktiva agar tetap dalam kondisi yang baik.
Biaya seperti ini misalnya biaya penggantian oli, pembersihan, pengecatan dan biaya lain yang sejenis.
Dalam prakteknya, seringkali terjadi biaya reparasi dan pemeliharaan yang sulit dipisah-pisahkan, sehingga dalam akuntansi dipakai satu rekening untuk mencatat biaya reparasi dan pemeliharaan.
Karena biaya reparasi dan pemeliharaan seringkali terjadi secara berulang-ulang maka dapat disimpulkan bahwa manfaat biaya-biaya tersebut hanya dalam PERIODE TERJADINYA sehingga dicatat sebagai biaya.
Reparasi besar biasanya terjadi selang beberapa tahun, sehingga dapat dikatakan bahwa manfaat reparasi seperti itu akan dirasakan dalam beberapa periode.
Oleh karena itu biaya reparasi besar dikapitalisasi dan pembebanannya sebagai biaya dilakukan dalam periode yang menerima manfaat.
Ada dua (2) cara untuk mencatat biaya reparasi besar yaitu :
  • Menambah harga perolehan aktiva tetap, apabila biaya ini dikeluarkan untuk menaikkan nilai manfaat aktiva dan tidak menambah umurnya.
  • Mengurangi akumulasi penyusutan atau depresiasi, apabila biaya ini dikeluarkan untuk memperpanjang umur aktiva tetap dan mungkin juga nila sisanya.Karena jumlah akumulasi depresiasi atau penyusutan berkurang berarti nilai bukunya menjadi bertambah besar.
    Perhitungan depresiasi untuk tahun-tahun berikutnya harus direvisi sesuai dengan perubahan nilai buku aktiva dan umur ekonomis yang baru.
#2. Penggantian
Yang dimaksudkan dengan penggantian adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama, misalnya penggantian dinamo mesin.
Penggantian seperti ini biasanya terjadi karena aktiva lama sudah tidak berfungsi lagi (rusak).
Penggantian bagian-bagian aktiva yang biaya-nya kecil diperlakukan dengan cara yang sama seperti reparasi kecil.
Bila bagian-bagian yang diganti itu biayanya cukup besar, maka harga perolehan bagian itu dihapuskan dari rekening aktiva dan diganti dengan harga perolehan yang baru.
Begitu juga dengan akumulasi penyusutan atau depresiasi untuk bagian yang diganti dihapuskan.
Misalnya, mesin harga perolehannya Rp. 100.000.000,-  sesudah depresiasi 70%.
Sebuah suku cadang yang diperkirakan harga perolehannya sebesar 20% dari harga perolehan mesin diganti dengan suku cadang yang baru.
Harga suku cadang yang baru tersebut adalah Rp. 30.000.000.
Maka jurnal untuk mencatat penggantian suku cadang tersebutadalah sebagai berikut :
Akumulasi Depresiasi – Mesin                      Rp. 14.000.000,-
Rugi Penggantian Suku Cadang                   Rp.   6.000.000,-
Mesin                                                                                       Rp. 20.000.000,-
Perhitungan :
Harga perolehan suku cadang yang diganti :
20% X Rp. 100.000.000,-                                                 = Rp. 20.000.000
Akumulasi depresiasi : 70% X Rp. 20.000.000            = Rp. 14.000.000
Rugi sebesar nilai buku suku cadang tersebut          = Rp.   6.000.000
Pemasangan suku cadang yang baru dicatat dengan jurnal sebagai berikut :
Mesin                                                Rp. 30.000.000,-
Kas                                                                     Rp. 30.000.000,-
Perhitungan depresiasi atau penyusutan sesudah adanya penggantian suku cadang menjadi berubah.
#3. Perbaikan (Improvement)
Perbaikan aktiva tetap adalah penggantian suatu aktiva dengan aktiva baru untuk memperoleh manfaat yang lebih besar.
Perbaikan yang biayanya kecil dapat diperlakukan seperti reparasi biasa, tapi perbaikan yang memakan biaya yang besar dicatat sebagai aktiva baru.
Aktiva lama yang diganti dan akumulasi penyusutannya dihapuskan dari rekening-rekeningnya.
#4. Penambahan (Addition)
Penambahan aktiva tetap adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu aktiva seperti penambahan ruang dalam bangunan dan ruang parkir.
Kemudian tambahan mesin yang dipasang dalam pabrik untuk menghilangkan atau mengurangi pencemaran.
Bila alat tambahan tersebut dipasang jadi satu dengan mesin maka biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan memasang alat itu merupakan suatu tambahan.
Biaya-biaya yang timbul dalam penambahan dikapitalisasi menambah harga perolehan aktiva dan di-depresiasi selama masa manfaatnya.
#5. Penyusunan Kembali Aktiva Tetap (Rearrangement)
rearrangement - penyusunan kembali aktiva tetap
Adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan kembali aktiva, perubahan route produksi atau untuk mengurangi biaya produksi.
Bila jumlahnya besar dan manfaat penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi maka harus dikapitalisasi sebagai biaya dibayar di muka.
Atau sebagai beban yang ditangguhkan dan akan diamortisasikan ke periode-periode yang memperoleh manfaat dari penyusunan kembali tersebut.
Demikianlah 5 biaya selama masa penggunaan aktiva tetap.