Asmaul Husna
A. Pengertian Asmaul Husna
Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu".(Q.S. Al-Isra/17:110)
Menurut ayat di atas, kaum musyrikin mengira bahwa Rasulullah saw, menyebut nama Allah dan Ar-Rahman karena mereka tahu bahwa di Yamamah ada orang yang bernama Rahman. Dengan turunnya Q.S. al-Isra ayat 110 di atas, berarti dugaan mereka telah dibantah. Pada ayat yang lain, Allah swt berfirman sebagai berikut
“Hanya milik Allah Asmaul Husna (nama-nama yang baik), maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam nama-nama-Nya . Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. (Q.S. Al-A’raf/7:180).
Ayat di atas memberi pengajaran kepada kita agar menyebut nama Allah dengan nama keagungan-Nya, yakni asmaul husna. Terhadap orang-orang musyrik yang menyalahartikan asmaul husna, kita disuruh untuk membiarkan saja karena Allah sendiri yang akan memberi balasan terhadap perbuatan mereka di hari akhir kelak.
B. Memahami 10 Asmaul Husna
1. Al-'Aziz (Yang Maha Perkasa)
Allah berfirman sebagai berikut
Artinya: Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Jumu'ah/62:1).
Bertasbih berarti tunduk kepada sunnatullah yang telah dicipta Allah untuk mengatur alam semesta. Daun yang sudah tua gugur ke bumi pun tunduk dengan sunnatullah. Burung berkicau di pagi hari tunduk kepada sunnatullah. Tak satu pun makhluk yang tidak tunduk terhadap aturan-Nya.
2. Al-Ghaffaar (Yang Maha Pengampun)
Ampunan Allah diberikan kepada siapa pun yang bersalah, selama orang tersebut mau bertobat, memohon ampun atas dosa-dosanya. allah swt berfirman sebagai berikut
1. Arti secara Bahasa dan Istilah
Kata asmaul husna berasal dari bahasa arab Al-Asmaau yang berarti nama-nama, beberapa nama dan al-Husnaa yang berarti yang baik, yang indah. Menurut istilah, asmaul husna berarti nama-nama yang indah bagi Allah swt. Asmaul Husna hanya pantas dimiliki Allah swt, sesuai kebesaran dan keagungan-Nya. Walaupun ada manusia yang mempunyai nama seperti asmaul husna, namun hal itu hanyalah kesamaan nama saja. Asmaul husna Allah sempurna, sedangkan nama-nama baik manusia sangat banyak kelemahannya, tidak sesuai dengan keadaannya.
2. Sejarah Diturunkannya Ayat tentang Asmaul Husna
Di dalam kitab asbabunnuzul diterangkan bahwa pada suatu hari Rasulullah saw. melakukan shalat di Mekah dan berdoa dengan kata-kata, "Ya Rahman, Ya Rahim". Doa tersebut terdengar oleh sebagian kaum musyrikin. Kala itu berkatalah mereka, "Perhatikan orang yang murtad dari agamanya! Ia melarang kita menyeru 2 Tuhan, dan dia sendiri menyeru 2 Tuhan". Dengan adanya
ucapan mereka itu, turunlah ayat sebagai berikut.
قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا
Artinya Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu".(Q.S. Al-Isra/17:110)
Menurut ayat di atas, kaum musyrikin mengira bahwa Rasulullah saw, menyebut nama Allah dan Ar-Rahman karena mereka tahu bahwa di Yamamah ada orang yang bernama Rahman. Dengan turunnya Q.S. al-Isra ayat 110 di atas, berarti dugaan mereka telah dibantah. Pada ayat yang lain, Allah swt berfirman sebagai berikut
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya :“Hanya milik Allah Asmaul Husna (nama-nama yang baik), maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam nama-nama-Nya . Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. (Q.S. Al-A’raf/7:180).
Ayat di atas memberi pengajaran kepada kita agar menyebut nama Allah dengan nama keagungan-Nya, yakni asmaul husna. Terhadap orang-orang musyrik yang menyalahartikan asmaul husna, kita disuruh untuk membiarkan saja karena Allah sendiri yang akan memberi balasan terhadap perbuatan mereka di hari akhir kelak.
B. Memahami 10 Asmaul Husna
1. Al-'Aziz (Yang Maha Perkasa)
Allah berfirman sebagai berikut
Artinya: Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Jumu'ah/62:1).
Bertasbih berarti tunduk kepada sunnatullah yang telah dicipta Allah untuk mengatur alam semesta. Daun yang sudah tua gugur ke bumi pun tunduk dengan sunnatullah. Burung berkicau di pagi hari tunduk kepada sunnatullah. Tak satu pun makhluk yang tidak tunduk terhadap aturan-Nya.
2. Al-Ghaffaar (Yang Maha Pengampun)
Ampunan Allah diberikan kepada siapa pun yang bersalah, selama orang tersebut mau bertobat, memohon ampun atas dosa-dosanya. allah swt berfirman sebagai berikut
Artinya: Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman, dan berbuat kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk. (Q.S. Taha/20:82).
3. Al-Baasith (Yang Melapangkan Rezeki)
Allah lah yang membentangkan rezeki yang di butuhkan hamba-Nya dan Allah lah yang mempersempit rezeki kepada hamba yang di kehendaki. Firma Allah sebagai berikut.
اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ وَفَرِحُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مَتَاعٌ
{٢٦}
Artinya: Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).(Q.S. Ar-ra'd/13:26)
4. An-Naafi'u (Yang Memberi Manfaat)
Allah lah yang mampu memberi manfaat dan Dia pula yang
mampu memberi kerugian atas sesuatu. allah berfirman sebagai berikut.
mampu memberi kerugian atas sesuatu. allah berfirman sebagai berikut.
وَالْأَنْعَامَ خَلَقَهَا ۗ لَكُمْ فِيهَا دِفْءٌ وَمَنَافِعُ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ
Artinya: Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan. (Q.S. An-Nahl/16:5).5. Ar-Rauuf (Yang Maha Pengasih)
Allah swt adalah zat Yang Maha Pengasih tErhadap hamba-hamba Nya. Kasih dan sayang Allah telah di tegaskan dalam beberapa firman-Nya, antara lain sebagai berikut.
وَمَا كَانَ اللّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ إِنَّ اللّهَ بِالنَّاسِ لَرَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
Artinya: dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. (Q.S. Al-Baqarah/2:143).
6. Al-Barr (Yang Melimpahkan Kebaikan)
Karena Allah Maha Pengasih, Dia juga Yang Maha Melimpahkan Kebaikan. Allah swt berfirman sebagai berikut.
Artinya: Maka allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kamio dari azab neraka. Sesungguhnya kami menyembah-Nya sejak dahulu. Dialah yang maha Melimpahkan Kebaikan, Maha Penyayang
(QS. At-tur/52:27-28)
7. Al-Hakiim (Yang Maha Bijaksana)
Allah Maha Bijaksana karena memberi petunjuk kepada manusia menuju hidup yang di ridai, jkalan keselamatan, yakni Islam. Allah Maha Perkasa, mampu memberi balasan amal hamba Nya berupa siksa yang pedih di akhirat kelak dan penderitaan hidup di dunia. Allah swt berfirman sebagai berikut.
وَهُوَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ إِلَٰهٌ وَفِي الْأَرْضِ إِلَٰهٌ ۚ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْعَلِيمُ
Artinya: Dan Dialah Tuhan (Yang disembah) di langit dan Tuhan (Yang disembah) di bumi dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS. Az-Zukhruf/43:84)8. Al-Fattaah (Yang Maha Memberi Keputusan)
Pada hari akhir kelak, Allah swt akan memutuskan perkara hamba Nya, kemudian memasukkan hamba ke janah atau nar. Firman Allah swt sebagai berikut.
قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَهُوَ الْفَتَّاحُ الْعَلِيمُ
Katakanlah: "Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dialah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui". (QS. Saba/34:26)9. Al-'Adlu (Yang Maha Adil)
Di dunia Allah berlaku adil. Ia memberi rezeki terhadap semua manusia, baik yang taat maupun yang durhaka kepada Nya. Di akhirat kelak Allah juga berlaku adil, hamba yang taat selama hidupnya di dunia akan diberi balasan nikmat di janah, sedangkan hamba yang durhaka diberi balasan siksa di nar. Allah swt berfirman sebagai berikut.
وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا ۖ وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَاسِبِينَ
Artinya: Dan kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidak seorangpun dirugikan walau sedikit. Sekalipun hanya seberat biji sahwi, pasti Kami mendatangkannya(pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan. (QS. Al-Anbiya/21:47)
10. Al-Qayyuumu (Yang Terus Menerus Mengurus)
Sesuai dengan kebesaran dan kekuasaan-Nya, Allah tidak memerlukan bantuan dari siapa pun dalm mencipta, mengatur, dan memelihara alam semesta. Firman-Nya sebagai berikut.
...اللهُ لآَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
Artinya: Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya)...(QS. Al-Baqarah/2:255)
Tidak ada komentar: